Senin, 12 Agustus 2013

kyakny keren jga postingan teman ane d jadiin buku yaa,,,,hmmm

bab 1
Kau tahu kawan, jika lingkunganmu, kampusmu, sekolahmu, pergaulanmu hanya akan mambuatmu dikuasai maksiat, 

Hanya akan membuat aqidahmu menjadi sesat, 

Hanya akan membuatmu menghujat orang2 yang berjihad, 

Hanya akan membuatmu meninggalkan kewajiban puasa zakat dan shalat, 

Hanya akan membuatmu seks bebas hingga tertular virus HIV dan sipilis hingga sekarat,

Maka tinggalkanlah lingkungan burukmu itu sebelum terlambat,

Kita tidak tahu dalam bentuk apa Allah akan menurunkan laknat,

Bisa berbentuk gunung meletus bagai ratusan granat,

Bisa juga bagai ombak besar yang datang tanpa peringatan darurat,

Atau gempa Bumi yang meretakkan dan membuat tanah seolah berlipat,

Karena kadang seseorang berubah menjadi pendosa karena lingkungannya, ini harus selalu diingat,

Carilah pergaulan yang selamat, insyaAllah di akhirat nanti Nabi SAW akan memberi syafaat,

Tolong, doakan aku setiap saat,

Aku pun selalu mendoakanmu, mereka, kita semua, kapanpun, terutama setelah shalat,

Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. 


bab II
Pantaskah mereka mengkritik seorang Syaikh?

Kau tahu kawan, kita hidup di jaman dimana setiap orang merasa selalu berhak mengeluarkan pendapat serta pernyataan,

Merasa ahli di bidang yang ia tak pernah pelajari bahkan,

Contoh kecil, ada saja yang getol mengkritik Syaikh Ahmad Thayyib, Syaikhul Azhar yang dimuliakan,

Ada yang bilang "Yang kita kritisi itu pendapatnya, bukan oknumnya", cukup beralasan,

Ada lagi yang bilang, "Budaya mengkritik sudah dipraktekkan oleh ulama kita sejak dahulu!", hmm, memang bisa dipertimbangkan,

Iya juga ya? Tapi, hei, tunggu dulu,

Ulama kita dahulu memang tak lepas dari budaya kritis, seperti halnya Ibnu Rusyd dan Imam Ghazali,

Tapi,

Sadarkah kita bahwa mereka adalah ulama yang memiliki kredibelitas sebanding, bukan sembarangan,

Berbeda dengan sekarang,

Hasil ijtihad (penelitian) seorang Syaikh bahkan bisa dikritik oleh preman berbaju sorban,

Sebandingkah mereka? Oops, jangan salah berlogika dan mengambil kesimpulan,

Ehm, sudah sebandingkah mereka dengan beliau hingga mereka merasa berhak memberi kritikan?

Maaf, bukan menghujat, hanya saja kadang aku merasa ada yang perlu diluruskan,

Aku pun belum jadi orang kompeten, makanya urusan seperti ini tak terlalu aku pusingkan,

Aku juga ingin berkompeten, mohon didoakan, 

Biar para ulama lakukan tugasnya, sedangkan aku dan kawan-kawan, sebagai calon ulama (aamiin) juga punya kesibukan,

Menyemai mimpi dan berusaha mencapai kesuksesan,

Kesuksesan kita itu surga kan, kawan?

Semoga Islam kembali jaya,

Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. 


bab III

Ngakunya 100% Islam, tapi..

Jika mereka pikir Islam hanya shalat dan puasa, maka, hm, menyedihkan,

Karena kau tahu kawan, sejatinya Islam itu dibangun di atas pondasi, dan pondasinya itu rukun Islam, tentu kau masih hafal bukan?

Pondasi kawan, pondasi, lalu bagaimana dengan bangunan?

Berbakti pada orang tua, itu bangunan Islam,

Sedekah, juga,

Suka bersih-bersih? Wow pasti!

Hormati yang tua, sayangi yang muda, ini apalagi,

Ayo kawan, lebarkan pandangan, lihat Islam dari ketinggian,

Bukankah Nabi SAW bersabda, bahwa Islam itu dibangun "DI ATAS" lima hal, lima rukun?

Perkuat pondasi Islammu, perindah bangunannya dengan amalan-amalan,

Ah, indah, indah sekali agama kita ini kawan,

Sudahkah indahnya itu kau rasakan?

Dan sudah pulakah indahnya itu kau bagikan?

Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. 


ini hasil copast yaa,,,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar